My Number Six

Sabtu, 02 April 2011

ALICE NINE - RAINBOWS DIGIPHOTO TYPE A

WAWANCARA ALICE NINE TENTANG PEACE & Smile 10th Anniversary 03.01.2009



 
-Ini adalah wawancara post Peace & Smile Carnival, jadi kami ingin bertanya pada kalian tentang konser ulang tahun PSC yang ke-10 pada tanggal 3 Januari, tentang alicenine. di tahun 2009, dan tentang banyak hal lain.
Pertama-tama, Saya ingin bertanya tentang perasaan kalian setelah konser ulang tahun yang ke-10 tadi.

Nao: “OK. Baik, tadi benar-benar terasa cepat begitu kita memulainya. Dan kamu tahu, tadi adalah pertama kalinya kami tampil di atas sebuah panggung bulat yang dikelilingi oleh penonton. Saya belum pernah membelakangi penonton selama saya main drums, jadi Saya tidak bisa membayangkan seperti apa rasanya. Tapi Saya tidak merasa terganggu karenanya, Saya bisa bermain dengan nyaman.”
(Catatan musicJAPANplus: Untuk konser di Budokan ini, panggungnya berbentuk bulat dan para penonton mengelilingi panggung itu. Tempat duduk penonton juga ada di sisi belakang panggung yang disusun di tengah-tengah arena.)

-Untuk pemain drums, adalah sebuah pengalaman yang langka ketika bagian pundakmu terlihat kan (tertawa)?

Nao: “Oh, a..apakah kalian melihatnya (tertawa)?” (kesal)

-Kami tidak bisa melihatnya dari kursi pers, tapi para penonton di sisi belakang pasti melihatnya!
Nao: “Benarkah?” (benar-benar kesal)

-...Itu tak seperti kita melihatmu telanjang kan (tertawa)??
Nao: “Sial!! Saya kira kostum saya robek. (tertawa). Oh ya ‘kenko-kotsu (tulang pundak)’ saya selalu sakit. Apakah kalian pikir saya tidak ‘kenko (sehat)’?”

-Kanji untuk ‘kenko’ sepertinya berbeda (tertawa).
(Catatan musicJAPANplus: kita biasanya mengatakan ‘kenko-kotsu’ untuk ‘tulang pundak’ dalam bahasa Jepang, dan ‘kenko’ yang berarti kesehatan. Kedua ‘kenko’ ini memiliki arti yang jauh berbeda dan hampir terdengar sama!)

Nao: “Apa? Benarkah? Berbeda ya! (tertawa)”

(Semuanya tertawa)

-Lalu, kamu, Tora. Apa yang kamu rasakan setelah konser ulang tahun ke-10 tadi?

Tora: “Ya, tadi sepertinya berjalan baik, termasuk ada hal yang baik maupun yang buruk. Saya merasa seperti itu.”
-Wow.

Tora: “Acara ini membuat Saya merasa seperti itu.”

-Apa yang membuatmu merasa begitu?

Tora: “Ya...simpelnya, kita bisa tampil di sana, dan memiliki pengalaman baik bermain di sebuah tempat di mana kita belum pernah main sebelumnya. Hal buruknya, kamu tahu, kamu harus bermain tanpa latihan dulu, dan Saya rasa kami bisa melakukan lebih baik lagi walaupun begitu keadaannya. Tapi terlebih lagi, Saya merasa tadi adalah konser yang hebat.”

-Lalu bagaimana dengan kamu, Hiroto?

Hiroto: “Ya...umm. Setelah saya berdiri di atas panggung untuk pertama kalinya, Saya bisa mengerti kenapa banyak orang bilang, “selamat datang di live house, Budokan.” Saya pikir mereka berkata seperti itu seolah itu adalah ironi atas sebuah tempat yang besar dan tradisional, tapi tadi rasanya berbeda, bermain di sebuah venue dengan tempat duduk. Dan rasanya aneh. Besar, tapi dekat. Ya, kamu tahu, Saya rasa Budokan adalah tempat yang bagus untuk menyelenggarakan konser.”

-Kamu tidak bisa tahu hal itu kalau kamu tidak berdiri di atas panggung Budokan.

Hiroto: “Karena Saya sendiri sudah berdiri di sana, Saya tahu kenapa mereka mengatakan hal seperti itu.”

-Panggungnya dan penontonnya sangat dekat, dan kamu bisa merasakan getarannya.

Hiroto: “Ya. Begitu dekat. Dan terasa begitu luas, jadi Saya bisa melihat sepenjuru venue. Di sisi lain, tadi adalah sebuah pengalaman yang belum pernah saya alami sebelumnya. Begitu menyenangkan dan, dan, kamu tahu. Untuk membuat musik kami bergaung di venue itu, kamu harus berusaha lebih.”

-Setelah pengalaman menarik itu, apakan kamu berharap bisa tampil di sana dalam konser one-man nantinya?

Hiroto: “Ya. Saya harap begitu.”

-Lalu, Shou, bagaimana dengan kamu?

Shou: “Kami memainkan lagu baru kami ‘the beautiful name’ sebagai lagu pertama malam ini. Saya tegaskan lagi bahwa lagu ini benar-benar cocok untuk sebuah venue terbuka seperti itu. Bagi Saya, menyanyikan lagu itu benar-benar sangat nyaman dan memberikan sebuah pengalaman bagus buat Saya di awal tahun baru ini. Ya. Saya bisa merasakan rasa ke-Jepang-an di venue tadi. Saya rasa kita bisa memiliki tahun baru Jepang yang baik.”
           
-Lalu, terakhir, Saga. Bagaimana dengan kamu?

Saga: “Tadi adalah sebuah kesenangan tersendiri bagi Saya untuk bisa tampil di venue itu. Saya mau memainkan lagu dari album baru kami ‘VANDALIZE’ di tempat seperti itu. Saya benar-benar tersanjung untuk memiliki pengalaman seperti tadi di konser pertama kami tahun ini.”

-Kali ini, panggungnya berbentuk bulat 360 derajat, dan 13,000 orang penonton mengelilinginya. Kalian pasti tampil dengan cara yang berbeda dari biasanya. Adakah kesulitan yang kalian hadapi?

Tora: “Sebaliknya, kami berusaha tampil seperti biasa. Kamu tahu, kami berusaha untuk tak terlalu mempedulikan belakang kami. Tadi juga seolah kami memiliki mata di punggung kami. Kamu tahu, kami memiliki aura kami meskipun kami tidak melihat ke belakang. Kami ingin melakukannya seperti itu.”

-Ya. Ohya, Saga. Kamu tadi memanjat ampli bass di tengah-tengah acara kan?

Saga: “Ya. Saya terpeleset. (tertawa). Saya tidak tahu kalau ampli itu tidak terpasang dengan panggung. (tertawa)”

(Semuanya tertawa)

-Apakah tadi berjalan sesuai yang kamu rencanakan?

Saga: “Tidak, Saya hanya melihatnya ketika bermain, dan saya tersadar seperti ‘Oh?’. Ampli itu seperti tangga dan Saya kira Saya bisa memanjatnya. ...Dan Saya rasa tadi terekam di video. Tapi, tanpa diduga, ampli itu tidak terpasang pada lantai panggung, dan lantainya juga licin. Tadi sangat sulit, tapi kamu tahu. Saya tidak berhati-hati ketika bermain, terutama di Budokan. Hasilnya,Saya menyadari beberapa kesulitan dengan melakukan kesulitan itu. Dengan melakukannya, kamu tahu, Saya benar-benar merasa kita bisa belajar dari satu konser ketimbang 10 latihan.”

-Bagaimana tentang glow-stick dari para penonton yang mengelilingi kalian 360 derajat?

Tora: “Seperti yang kalian lihat, kami tidak punya mata untuk melihat sekeliling 360 derajat itu. (tertawa)”

Tora: “Berapa derajatkah yang bisa dilihat manusia?”

Nao: “20 derajat??”
Tora: “Pasti lebih. Saya rasa kita bisa melihat lebih dari 180 derajat. Sekitar segini...”
(meletakkan tangannya di samping matanya untuk menunjukkan jaraknya)

Nao: “Oh, Saya tidak tahu tentang itu.”

Shou: “Ikan bisa melihat lebih luas daripada manusia. (tertawa)” [mule gaje XDD]

Nao: “Tapi Saya dengar mereka tidak bisa melihat ke tengah-tengah. Mata mereka terpisah.” [lol….]

Shou: “Saga punya hidung yang mancung, jadi hidungnya mengganggu penglihatannya. Mungkin dia hanya bisa melihat sekitar 60 derajat. (tertawa)” [wakakakakak..shou ada2 ajuah,,XDD]

Tora: “Ketika Saya bermain, ketika para penonton menyalakan glow-stick mereka, Saya baru saja selesai bermain dan berkeliling sekali untuk melihat para penonton. Kemudian Saya berpikir, ‘Saya ingin menghidupkan mereka semua’.”

-Tadi seperti langit penuh bintang, seperti sebuah planetarium.

Tora: “Saya ingin melihatnya di video.”


-Saya ingin bertanya pada kalian tentang list lagu yang kalian bawakan. Kali ini, kalian punya waktu yang sangat terbatas. 5 lagu dalam waktu 30 menit. Bagaimana kalian memilih lagunya?

Tora: “Dia yang akan menjawabnya.” (menunjuk pada Saga)

Saga: “Ya, Saya rasa band yang lain memainkan lagu yang biasa mereka bawakan karena ini adalah sebuah event, seperti sebuah festival. Bagi kami, ini adalah penampilan perdana kami di Budokan, dan ini adalah salah satu tujuan kami dalam karir kami. Di tengah karir kami, hal ini adalah sebuah tantangan. Jadi kami memilih lagu-lagu itu untuk menunjukkan posisi kami.”
           
-Hasilnya, bisakah kalian tadi melakukan seperti yang kalian rencanakan?

Saga: “Tidak, ini adalah tantangan bagi kami, dan tidak ada yang berjalan mulus pada mulanya. Tapi, ya...sekarang rasanya sudah cukup (tertawa). Otak Saya rasanya sudah terisi penuh. (tertawa). Maaf, tapi kami menyadarinya, Saya mau berada di sana lagi suatu hari nanti.”

-Apakah kalian merasa ini telah mempengaruhi langkah kalian selanjutnya?

Saga: “Ya. Lebih dari biasanya, hal ini memberikan pengaruh yang begitu besar untuk langkah kami selanjutnya.”

-Ohya, Saga. Kamu bilang di wawancara terakhir bahwa kamu menebak-nebak list lagu band lain di saat senggang kan?” (tertawa)

Saga: “Ya (tertawa)”

-Apakah tebakanmu benar?

Saga: “Begitulah. (tertawa)”

-Wow. (Tertawa). Lalu tolong pilih MVP dari alicenine. selama konser.

Tora: “Mungkin Shou?” [kyaaaa…lol XDD]

Shou: “Benarkah? Pasti Saga, yang memanjat ampli (tertawa)” [duh akang suka merendah nich..*towel2*]

Hiroto: “Tentu Shou.”

-Shou dapat dua suara.

Tora: “Ya, dia berdiri di tengah, dan dia harus menghadap ke depan sepanjang waktu. Jadi, dia pasti...pasti...pasti merasakan ketegangannya, dalam arti yang baik. Tapi dia tak pernah menunjukkan rasa gugupnya atau kehilangan ketenangannya. Saya iri padanya.” [OMG tora bilang begithu..>

-Kenapa kamu memilih Shou untuk jadi MVP, Hiroto?

Hiroto: “Dia bernyanyi dengan sangat hebat, dan saya rasa MC-nya juga keren.”

-Bagaimana menurutmu Shou?

Shou: “Saya bingung kenapa semua orang tertawa ketika Saya bilang ‘Shikkashi (btw)’?”
(Catatan musicJAPANplus: Dia mengatakan ‘Shikashi’ (btw dalam bahasa Jepang) dengan cara yang aneh) [gyahahhahaha… saiah pun ikut ngakak…]

Hiroto: “Saya juga ingin tahu kenapa. (tertawa)”

Shou: “Lagipula, Saya mengatakannya dengan cara yang berbeda untuk menyangganya, akan tetapi Saya tidak mengira bahwa penonton akan tertawa. Jadi Saya terbawa dan mengatakannya lagi (tertawa).”

-Kamu berani melakukannya? (tertawa)

Shou: “Ya (tertawa).”

-Hanya berkata “Shikashi” takkan membuatmu tegang kan?

Shou: “Oh, hmm...cukup dengan mengatakan ‘Shikasi’. Tapi jika kamu mengatakannya ‘Shikasi!’ dengan nada tinggi. Itu jadi seperti ‘BAGAIMANAPUN!’”

-Ya (tertawa)

Shou: “Ya. Saya tidak mengira hal itu akan begitu ditertawakan.”

-Bagaimana dengan kamu, Nao?

Nao: “MVP?”

-Ya. MVP yang dipilih dengan “Nao, yang memainkan drums di mana dia bisa melihat semua orang di atas panggung.”

Nao: “Betul sekali. ...para penonton!”

-Wow!!

Nao: “Kami jauh dari sempurna!” [oohhh…^^]

-Lalu, anggota keenam dari alicenine. lah MVP-nya.

Nao: “NUMBER SIX.”

-NUMBER SIX

Nao: “Ya.”

-Terbagi dengan baik. (tertawa)

Nao: “Begitukah? (tertawa)”
                                                                       
-Secara keseluruhan, kalian membuat sebuah awal yang baik di tahun 2009 dengan cara menghabiskan tahun baru bersama penggemar kalian. Sekarang tolong ceritakan tentang jadwal kalian yang akan datang.
Pertama-tama, mari bicarakan tentang konsep hasil kerja kalian yang terakhir, “VANDALIZE”.

Tora: “Kami tidak punya konsep tertentu. Sudah 5 tahun sejak kami memulai band ini, dan saya akan mengatakan bahwa alicenine.-lah konsepnya. Jadi setiap member membuat lagu mereka untuk alicenine. mereka. Itulah cara kami membuat album ini.”

-Lalu, apakah kalian membuat album ini untuk mempengaruhi alicenine.?

Tora: “Ya. Saya merasa kami tak punya konsep spesifik yang bisa kami gambarkan, apalagi dengan kata-kata.”

-Maksudmu, kamu ingin para pendengar merasakan alicenine.?

Tora: “Saya harap begitu. Saya rasa akan sangat baik kalau para penggemar yang mendengarkan albumnya bisa merasakan bahwa inilah alicenine..”

-Judul album ini punya arti yang ekstrim. Kenapa kalian menamai album kalian seperti itu?

Shou: “Ya, kata itu memiliki banyak arti, tapi Saya mengartikannya lebih kepada memecah nilai-nilai stereotip atau nilai-nilai yang sudah ada. Umm. Sulit untuk menjelaskan nuansanya kepada penggemar dari luar Jepang, tapi..., di ranah musik Jepang, ada beberapa stereotip atas artis-artis visual kei, tapi kalau kita memindahkan stereotip tersebut, ‘alicenine. adalah alicenine.’. Saya berharap kami bisa menunjukkan musik Jepang tak hanya sekedar tampilan kami saja, tapi juga kenyataan bahwa kami mencoba membuat musik yang bagus. Tapi di atas segalanya, kami benar-benar berusaha membuat musik yang bagus, jadi Saya harap para pembaca musicJAPANplus akan merasakan hal tersebut. Saya juga ingin mereka semua mengerti bahwa alicenine. adalah band dengan gaya yang bebas yang akan melakukan musik apapun, dari pop sampai musik yang keras.” [sugoooooooooiii..>

-Selama pembuatan album, Saya dengar kalian mengutarakan pendapat kalian tanpa kompromi, seperti Hiroto yang jadi benci Shou (tertawa) dan Hiroto, kamu bilang kamu membuat 20 lagu tahun lalu, apakah itu benar?

Hiroto: “Sebenernya, itu benar untuk setiap tahun.”

-Dan apakah lagu yang kamu buat berhasil ada di “VANDALIZE”?

Hiroto: “Ya. Mereka dipilih. Dan sejujurnya kami hanya ingin membuat musik yang bagus sebagai alicenine.. Saya percaya kami telah membuat sebuah album yang bagus. ...Saya harap semua orang mendengarkannya. Mendengarkannya, dan kalau kalian tidak suka, ya sudah.[baagooosss pon >

-Lalu, sekarang, Saya ingin kalian memperkenalkan semua lagu di album ini satu demi satu, berikut keadaan saat kalian membuatnya dan kata kunci yang ada bersamanya.

~ “the beautiful name” ~
Nao: “Ini adalah lagu terbesar yang pernah kami buat, dan memiliki melodi yang sangat indah.”

~ “Hyakkaryoran” ~
Shou: “Bagi Saya, ini adalah lagu rock standar, tapi memakai sensitifitas Jepang di dalamnya dan dibuat dengan setiap karakter kami masing-masing, lagu ini kemudian menjadi lagu rock yang unik. Kamu mungkin merasa bahwa ini hanya sebuah lagu visual-kei yang tipikal ketika kamu mendengarkannya sekali, tapi sebenarnya ada banyak hal baru di dalamnya.”

~ “RAINBOWS” ~
Hiroto: “Saya merasa lagu ini adalah inti dari ‘VANDALIZE’. Saya pikir lagu ini adalah awal dari alicenine. yang baru. Saya ingin kalian mendengarkan lagu ini sepenuhnya. Kamu mungkin sudah mendengarkannya, tapi tolong dengarkan lagi lagu ini sebagai bagian dari ‘VANDALIZE’.”

~ “Kiss twice, Kiss me deadly” ~
Saga: “Kami melakukan hal yang benar-benar berbeda dari genre kami yang biasanya. Ya, ada banyak motivator untuk membuat lagu ini. Kamu tahu, kami ingin memunculkan groove dan ritme yang lebih baik lagi. Dalam hal ini, Saya ingin penggemar kami mendengarkan irama semacam ini.”

~ “CROSS GAME” ~
Tora: “Lagu ini mudah didengarkan, tapi dia memiliki elemen metal di dalamnya.”

~ “Subaru” ~
Shou: “Kami telah membawakan lagu ini sejak tur fan club kami di musim panas tahun 2008 lalu. Kami memainkan lagu ini dalam konser akustik, dan kami juga menyanyikan lagu ini dengan para penggemar. Setiap cahaya dari Subaru—sekelompok Pleiades (jajaran tujuh bintang)—memang tak begitu terang, tetapi ia akan bersinar dengan terangnya ketika menyatu. Ini adalah motif dari lagu ini.”[oooohhh..shou sweeett..><]

~ “www.” ~
Nao: “Lagu ini...tentang drums di lagu ini...pergerakan tangan dan kakinya begitu agresif, seperti hubungan antara pria dan wanita. Jadi saya harus mengekspresikan dunia orang dewasa. Untuk Saya, lagu ini sangat dewasa. Lagunya seperti ‘berbaring bersama’.” [langsung mikir yang iya2..wekekekek..]

~ “Drella” ~
Tora: “Ya. Lagu ini juga, apa yang harus Saya katakan? Ini lagu keras. Kami telah membuat banyak lagu keras, jadi, untuk album ini juga, kami tidak ragu untuk membuatnya keras. Kami membuat lagu ini seperti itu. Saya harap lagu ini akan tetap bagus dibawakan secara live.”

~ “MIRROR BALL [VANDALIZE EDITION]” ~
Hiroto: “ Karena kami membuat versi asli dari ‘MIRROR BALL’, beberapa memiliki ide untuk ini (membuat versi yang berbeda), dan kami mendapatkan kesempatan untuk melakukannya selama musim panas. Kami membawakan lagu ini di konser, dan kami pikir bahwa versi ini akan bagus untuk ‘VANDALIZE’. Piano, vokal, dan versi string. Kami tidak pernah merekam dengan gaya seperti itu sebelumnya, atau membawakan lagu dengan versi yang berbeda-beda. Kami rasa ini adalah saat yang baik dan kami memutuskan untuk memasukannya ke dalam album ini.”

~ “Innocence” ~
Saga: “Ini adalah lagu pertama yang kami rekam untuk album ini. Saya rasa kami selesai merekam lagu ini dengan lancar. Lagu ini begitu nyata, tapi kami baru bisa tahu nilai dari sebuah lagu setelah membawakannya di konser, dan Saya mau melakukan banyak hal.”

~ “Waterfall” ~
Shou: “Ini adalah lagu yang begitu indah, dan ketika Saya pertama kali mendengarkan lagu ini, Saya membayangkan setetes air jatuh ke sebuah permukaan dengan gerakan lambat. Saya bernyanyi sambil membandingkan gambaran itu dengan kehidupan manusia. Saya harap kalian juga akan melihat gambaran seperti itu tentang dunia.”[oooohh…shooouu…]
                                   
-Terima kasih banyak. Kalian akan memulai tur kalian pada tanggal 28 Februari untuk mempromosikan album baru kalian “VANDALIZE”, dan tur itu akan sangat panjang. Tolong katakanlah apa antusiasme kalian terhadap tur ini, satu per satu.

Nao: “Antusiasme... OK. Umm, di tahun 2009, Saya ingin membuat sebuah awal yang baru, jadi Saya ingin menunjukkan semangat yang lebih besar lagi di atas panggung.”

Tora: “Yah, ini bukan keadaan yang sebenarnya, Saya akan melakukannya seolah Saya berdiri di ujung, kalian mengerti maksud Saya.”

-Berani melakukan sampai batas maksimal kalian?

Tora: “Ya. Saya rasa Saya harus berusaha sekeras itu. Itulah yang Saya inginkan untuk tahun 2009.”

Hiroto: “Saya rasa kami bisa menyelesaikan ‘VANDALIZE’ sebagai hasil kerja kami dengan merilis CD-nya, tapi sebagai lagu dari band ini, ‘VANDALIZE’ akan menjadi benar-benar sempurna setelah konser nanti. Saya rasa kami telah membuat album yang bagus, jadi Saya ingin menghantarkannya pada setiap pendengar.”

-Kalian akan membawakan album ini sepanjang tur?

Hiroto: “Ya. Sejujurnya, Saya ingin menggerakkan setiap orang yang mendengarkannya.”

Shou: “...Sekarang, kata-kata yang ada dalam kepala Saya menghilang (tertawa). Ya, kami telah membuat hasil karya yang memuaskan bernama ‘VANDALIZE’, jadi di konser nanti, Saya harap kita semua bisa berbagi kebaikan dari lagu-lagu yang ada dan menggerakkan para pendengar. Hati kita akan tergerak dengan lagu-lagu itu.”

Saga: “‘VANDALIZE’ akan menjadi dasar dari tur ini. Lagu-lagu di album ini memiliki banyak fleksibilitas, jadi Saya rasa konser nanti jadi seperti apa akan tergantung pada kami. Apa yang akan kami lakukan dengan album ini? Jadi, Saya rasa kami punya banyak hal yang harus kami pikirkan dan khawatirkan. Saya ingin menantang dan bertarung pada saat yang bersamaan.”

-Terima kasih banyak. Kemudian, ini adalah pertanyaan terakhir. Ini adalah wawancara pertama kalian di tahun 2009, jadi tolong ucapkan salam tahun baru bagi para penggemar di luar Jepang.

Nao: “Pesan tahun baru? Di luar negeri apakah mereka merayakan tahun baru seperti di Jepang?”

Tora: “Saya rasa tidak.”

Nao: “Seperti A.KE.O.ME? (tertawa)”
(Catatan musicJAPANplus: A KE O ME adalah kependekan dari Akemashite Omedeto, sebuah salam selamat tahun baru dalam bahasa Jepang.)

Tora: “hahaha (tertawa)”

Tora: “ Saya ingin tahu apakah mereka tidak merayakan tahun baru seperti itu.”

Shou: “Umm. Mereka mungkin lebih antusias saat akhir tahun.”

Tora: “Liburan mereka mungkin selesai setelah natal.”

-Wawancara ini akan muncul saat sekitar Tahun Baru China.

Nao: “Wow”

Hiroto: “Oh, Saya lupa Bahasa China!!”

Shou: “Haruskah kami mengatakannya dalam bahasa China? (tertawa)”

“(Yang lain tertawa)”

Hiroto: “Tidak, untuk orang-orang China... bagaimana kita mengatakan selamat tahun baru dalam bahasa China? (kemudian Hiroto bicara dalam Bahasa China)”

-Wow! Kamu mengatakan ‘halo semuanya. Kami adalah...’

“(member lainnya) Wow!”

Tora: “Hebat.”

“(yang lainnya bertepuk tangan)”

Hiroto: “Itu saja (tertawa). Hanya itu yang bisa Saya katakan (tertawa)”

Nao: “Selamat tahun baru. Jangan berkelakuan buruk (tertawa)” (dengan senyum yang lebar)
           
-Oh, pesan dari kalian hanya itu saja? (tertawa)

Nao: “Dan mari lalui kepedihan dunia! (tertawa)”

“Hahaha! (yang lain tertawa)”

Shou: “Kamu tiba-tiba jadi berlebihan (tertawa)”[hahaha..nao lebaii…XDD]

-(tertawa) Selanjutnya, Tora, silakan.

Tora: “OK. alicenine. adalah band Jepang, lebih lagi, band dunia! Jadi kami mengharapkan kedatangan kalian.”

-Terima kasih. Kalian menanti kedatangan mereka? (tertawa)

“Hahaha (yang lain tertawa)”

Nao: “Maksudmu...”

-Maksudmu?

Nao: “Mari lalui tekanan dunia!! (tertawa)”

-Oh, kalian semua mau menyelesaikannya seperti itu (tertawa). Selanjutnya, Hiroto, silakan.

Hiroto: “Ohya, ‘VANDALIZE’ di seluruh dunia. Tahun ini. Yeah!”

Shou: “...ya, sebenernya, arti dari kata itu adalah ‘untuk menghancurkan kelompok etnis dengan cara invasi’.”

“”“...artinya..? Akankah Hiroto?”””

Hiroto: “...semuanya, tolong datang ke Jepang (tertawa)”

“hahahaha (yang lain tertawa)”

Hiroto: “Oh ya, album ini. Untuk mengakhiri tekanan dunia (tertawa)”

-Walaupun yen mahal, datanglah ke Jepang!

Hiroto: “Ya. ...dan jangan download! (tertawa)” [gubrakkk..ketauan dah yang pada download wakakkakak…]

-Download ilegal, buruk!

Hiroto: “Buruk!” [eeeehhh…^^’a]

-Shou, silakan kirimkan pesan tahun baru.

Shou: “...semuanya, apa kalian menonton WALL.E?” (tersenyum dan berbicara dengan suara kecil)

Hiroto: “Apa kamu menontonnya?” (merapat pada Shou)

Shou: “Mari mencoba untuk tidak membuat dunia menjadi seperti di WALL.E...Ya (tertawa)”

-Apa kamu menikmati WALL.E?

Hiroto: “Menarik.”

Tora: “Kamu menontonnya?”

Nao: “Apa Wally jadi sebuah film?”

Shou: “...bukan ‘Where’s Wally? (Where’s Waldo?)’?!”

Tora: “Dia benar-benar salah mengartikannya.”

-(tertawa) Terakhir, Saga, silakan.

Saga: “Saya berpikir tentang pesan saya pada tingkat lain.”
~Dia melanjutkan komentar ekstrim dengan nada tenang (tertawa)~

Tora: “Kamu terlalu banyak bicara.”

Saga: “×*@+…(tertawa)”
~Terlalu ekstrim untuk ditulis di sini. Maaf (tertawa)~ [nyahahahaa…dasar saga dudulz XDD..]

“”Oh tidak!!! (tertawa)””

-Baiklah, untuk lebih meyakinkan lagi, kalian membicarakan VANDALIZE “dari segi musik!” kan??

Saga: “Ya. (tertawa)Saya tahu ada banyak penggemar dari luar Jepang menanti kami untuk datang, jadi kami ingin terus bekerja dengan mereka di dalam pikiran kami. Ketika kami sudah menjadi cukup kaya untuk menggunakan pesawat terbang... (tertawa) sampai kami bisa menyewa sebuah pesawat, Saya benar-benar berharap kalian akan datang ke konser kami, jadi, sampai saat itu, mari bersentuhan dengan budaya Jepang bersama kami.”[wakakakak..dasar saga lebai]

-Itu saja untuk hari ini. Terima kasih banyak.

“””””Terima kasih banyak!””””


From : MusicJapanPlus                            

ALICE NINE di J-ROCK INVASION WAWANCARA - 10.01.2008



Pada event J-ROCK INVASION di Cologne, Jerman, JaME mendapatkan kesempatan untuk berbincang-bincang dengan para personil dari sebuah band ternama, alice nine.

Satu hari sebelum event J-ROCK INVASION di Cologne dimulai, kami bertemu dengan alice nine untuk sebuah interview. Seluruh personil, dengan mengenakan jaket yang tebal, telah menunggu kami di backstage Palladium. Setelah kami memperkenalkan diri, kami memulai interview.

Untuk pertama kalinya kalian tampil di Eropa. Apa yang kalian rasakan mengenai hal ini, apakah kalian merasa sangat bersemangat? Bagaimana ekspektasi kalian?

Shou: ini merupakan kesempatan kedua kami untuk tampil di luar negri dan kami sangat bersemangat. Sejak lama kami sudah menanti kesempatan untuk tampil disini dan melihat wajah-wajah fans kami lebih dekat

Bagaimana kalian pada akhirnya mendapatkan kesempatan untuk tampil disini?

Tora: Label kami menawarkannya pada kami dan kami segera menyatakan bahwa kami pasti akan melakukannya


Ini bukanlah pertama kalinya kalian tampil dalam sebuah festival. Bagaimana pendapat kalian tentang susunan band yang akan tampil besok?

Shou: hal yang paling bagus menurut kami adalah band-band yang akan tampil besok memiliki persamaan dengan kami. Menurut kami itu hebat, orang-orang yang menyukai genre semacam kami akan datang besok.

Akankah kalian menggelar konser one-man di Jerman di masa datang?

semua: Pasti (tertawa)!

Seperti apa Jerman di mata kalian, kesan seperti apa yang sudah kalian rasakan sejauh ini?

Tora: Saya sangat menyukai roti disini.
Nao: Saya langsung merasa kerasan disini, rasanya familiar.
Hiroto: Udara disini hampir sama dengan udara di Jepang. Saya langsung merasa nyaman disini.
Saga: Saya suka mobi-mobil dan bangunannya.
Shou: Sejauh ini saya telah melihat sebagian kecil dari Cologne, dan menurut saya kota ini sangat stylish.

Nama band kalian sepertinya memiliki hubungan dengan karya Lewis Carrol Alice in Wonderland,’ dan salah satu dari album kalian pun bertajuk demikian. Apakah yang menghubungkan kalian dengan cerita tersebut, apakah berhubungan dengan konsep band?

Shou: Nama band kami tidak berhubungan dengan cerita tersebut. Secara general kami dipengaruhi oleh pop.

Dan apa makna kata nine’ dalam nama band kalian?

Shou: kami semua sangat menyukai angka tersebut. Angka 9 memiliki pelafalan yang keras dan karena itulah kami menyukainya

Album baru kalian bertitel Alpha, apa makna huruf ini bagi kalian?

Shou: Kami telah menciptakan musik selama tiga tahun, dan dapat dikatakan, Alpha, mewakili permulaan yang baru.

Di periode tiga tahun ini kalian telah bersama dalam band, banyak hal pasti telah terjadi. Hal apa yang mengejutkan bagi kalian?

Tora: Sebenarnya waktu tiga tahun bagi sebuah band tidaklah banyak. Kami merasa senang dapat merilis banyak CD di waktu yang singkat ini, tampil dalam banyak live dan juga tampil di luar negri. Tiga tahun yang hebat.

Fanbase internasional kalian tumbuh dengan cepat di tahun belakangan ini. Apakah kalian menyadari hal ini, dan apa opini kalian mengenai hal itu?

Nao: di homepage kami kalian dapat menulis langsung untuk band, dan kami mendapatkan banyak fanmails dari luar. Terkadang kami merasa bahwa kami mendapatkan lebih banyak email dari luar dari pada dari Jepang sendiri!

Apakah kalian membaca semua fanmail?

Semua: Ya!

Lagu The Last Empire dari single WHITE PRAYER memberikan kesan yang sangat keras, sedangkan akhir-akhir ini kalian sendiri menciptakan beraneka ragam lagu-lagu bernuansa lembut. Apa yang mendasari perubahan ini?

Shou: secara umum mungkin benar, tapi sudahkah kalian mendengarkan album baru kami, Alpha? Album itu juga memiliki lagu-lagu bernuansa keras.

Adakah Negara luar jepang yang ingin kalian singgahi untuk tampil?

Tora: Kami tidak memikirkan suatu Negara tertentu, tapi selama kami memiliki fans disana yang ingin menonton kami, maka kami pasti ingin tampil disana.

Bagaimana cara kalian menulis lagu?

Shou: Ketika salah satu dari kami memiliki sebuah ide, ia akan memberitahu anggota lain tentang idenya, dan bersama-sama, kami membuat lagu berdasarkan ide tersebut.

Selama proses pembuatan itu, apakah kalian mempunyai konsep yang ditargetkan?

Shou: Tidak, sebenarnya kami tidak memilikinya. Kami percaya pada kreativitas kami masing-masing.

Apa alasan kalian untuk memulai bermusik?

Shou: Ada beberapa band yang kami minati dan kami ingin menjadi seperti band tersebut. Begitulah kami mulai bermusik

Sebagai contoh, band apa?

Tora: X Japan.
Nao: (berdiskusi lama) ah.. musik, ya. Sesungguhnya Saya lebih memilih menjadi wine-taster! (semua tertawa) tetapi hal itu tidak berjalan dengan lancar dan yah ketika itu ada kesempatan untuk bergabung dalam band, begitulah terjadinya.
Hiroto: Saya telah mencoba banyak hal dalam hidup saya, dan membuat musik adalah hal yang paling sesuai untuk saya.
Saga: Sama. Saya juga telah mencoba banyak hal, tapi saya paling menyukai musik
Shou: Saya dapat menyampaikan pesan melalui musik.
Dan pesan seperti apakah itu?

Shou: (sangat antusias) yang terpenting adalah kami ingin menyampaikan pesan positif untuk fans kami, yaitu hal-hal yang mengarah pada masa depan.

Tolong beritahu kami sesuatu tentang personil band yang duduk disebelah kalian masing-masing!

Tora: (tentang Nao) Hmm Otaku! (semua tertawa)
Nao: (dalam bahasa Jerman) Aku mencintaimu!
Hiroto: (tentang Saga) Moodmaker! (semua tertawa, karena perkataan Hiroto terdengar 'Nudemaker') seseorang yang membuat mood!
Saga: (tentang Shou) programmer game! (semua tertawa)
Shou: (tentang Tora) gitaris yang hebat!

Akan seperti apa kalian 10 tahun mendatang?

Semua: kami menginginkan tetap bersama dalam alice nine pada saat itu.
Hiroto: saya pasti belum menikah nanti!
semua: bagaimanapun juga kami ingin terus menciptakan musik.

Musik seperti apa yang kalian dengarkan dirumah?

Tora: Metallica, selalu.
Nao: Fall Out Boy!
Hiroto: Nine Inch Nails.
Saga: UNDERWORLD.
Shou: MUSE

JaMe berterimakasih banyak untuk interviewnya!

Penulis : Finja & Laura ; terjemahan : saicamui