Pesona band "visual kei" di JRock Evolution (LIVE REPORT)

Jakarta (ANTARA News) - Antrean panjang orang mengular di depan Skenoo Hall, Gandaria City, Jakarta, Minggu (7/10).

Sebagian pengantre berdandan mencolok, ada yang mengenakan kostum gothic atau mengecat rambut berwarna-warni seperti tokoh manga.

Mereka ingin menyaksikan penampilan Alice Nine, MUCC, dan UNiTE, tiga band visual kei asal Jepang yang selalu menyuguhkan penampilan visual unik.

Visual kei (kei=gaya) adalah gerakan diantara musisi Jepang yang dicirikan dengan penggunaan riasan, tata rambut yang rumit dan kostum flamboyan.

Personel band pengikut gerakan yang pertama kali muncul pada tahun 1980-an itu kadang tampil dengan gaya feminin atau androgini walau sebagian besar musisinya laki-laki. 

Vokalis MUCC Tatsuro yang mengenakan kostum serba hitam dari ujung kepala hingga kaki, tampil dengan rambut ikal panjang hitam berpadu riasan pucat dengan warna hitam tebal di sekitar mata dan bibir berpulas lipstik merah.

Selain Tatsuro, tidak ada anggota band yang mengenakan rias wajah tebal.

Satochi (drum) yang berambut cokelat muda tampil lebih kalem dengan kaus tanpa lengan berwarna hitam dipadu rompi.

Pemain gitarnya, Miya yang rambut hitamnya dibelah ke samping, hanya menampilkan unsur ramai di motif celana panjangnya. Selain itu dia hanya mengenakan kaos hitam berhias paku-paku besi.

Yukke yang berambut pirang kekuningan terlihat lebih cerah dengan kemeja putih, celana hitam, dan syal hitam. 

Sementara grup UNiTE yang baru seumur jagung tampil dengan motif kostum yang nyaris seragam. Semua memakai beberapa lapis kostum bermotif ramai dilengkapi aksesoris seperti sarung tangan, gelang, kalung, anting.

Band yang terdiri atas Yui (vokal), Shiina Mio (gitar), LiN (gitar), Haku (bass), dan Yukimi (drum) itu bergaya dengan rambut ala anime, mencuat tajam dan berwarna-warni. Dari hitam, cokelat, hingga pirang.

Shiina Mio yang tampil berbeda dengan kacamata yang bertumpu di ujung hidungnya tampak seperti tokoh anime geek yang baru menjelma ke dunia nyata.

Lain lagi dengan Alice Nine, kumpulan lima pria itu membuat para penonton ternganga dengan penampilan seperti pangeran dalam komik Jepang.

Semua tampil dengan setelan bernuansa putih. Shou (vokal) dan Tora (gitar) mengenakan jas putih. Sementara Hiroto (gitar), Saga (bass), dan Nao (drum) kompak dengan rompi putih. Shou terlihat flamboyan dengan kemeja hitam dan abu-abu yang gemerlapan ditimpa lampu sorot.

Aksi sang idola

Penggemar JRock di Indonesia yang beragam menikmati penampilan kelompok musik favorit mereka. Tak hanya penggemar perempuan, penggemar lelaki pun berteriak histeris menyaksikan penampilan idolanya.

Skenoo Hall yang sejuk menjadi hangat oleh energi para penonton yang tiada henti berjingkrak dan bergoyang seraya melakukan headbang (menggoyangkan kepala ala rocker).

Semua artis di JRock Evolution 2012 juga terlihat menikmati antusiasme penggemar di Jakarta. 

Menjelang penghujung lagu keenam, Yui dari UNiTE mengumumkan bahwa itu adalah lagu terakhir, membuat penonton berteriak kecewa.

"Are you sad?" tanya Yui yang wajahnya berhias peluh setelah bergerak penuh energi di panggung. 

Para personel band yang sudah merilis album berjudul "STARTiNG OVER'S" itu pun kemudian berjejer di panggung, menebar senyuman sebelum meninggalkan panggung. 

Tatsuro dari MUCC sering berinteraksi dengan para penonton. Lelaki yang lahir pada 21 Agustus itu bergerak menyusuri sisi panggung sambil menatap seksama pada para penonton seakan memastikan tidak ada yang terlewat oleh matanya.

Walau rias mukanya terkesan menyeramkan, Tatsuro selalu tersenyum lebar saat menyapa penonton. Dia juga tampil memukau saat memainkan harmonika.

Tanpa mengenakan alas kaki, dia mengajak para penonton ikut melompat-lompat."Hey Jakarta, my sweet baby, now you all sit down. Ok? Ok? Ok?"

Sontak penonton VVIP dan VIP di Skenoo Hall segera duduk ke kursi masing-masing. Lalu Tatsuro kembali menyuruh penonton untuk melompat dengan aba-aba pukulan drum Satochi.

"Are you ready to jump? Three, two, one, jump!"

Lantai Skenoo Hall pun bergetar saat ratusan penonton melompat bersama.

"Scream!" lanjut Tatsuro. Dan penonton pun makin menggila. 

Jeritan para lelaki juga membahana saat Miya yang tampil tanpa alas kaki saat memainkan solo gitar. Satochi pun menggebuk drum dengan penuh semangat. Hanya Yukke yang terlihat kalem meski penggemar terus menyerukan namanya. 

Sebelum menutup gilirannya dengan lagu ke-12 berjudul "Mother" yang menjadi lagu latar anime Naruto, band yang sudah pernah tampil di New York, Los Angeles, Jerman, hingga Shanghai itu juga menyanyikan "Ame no Orchestra," "Falling Down," "Ageha," "Fuzz," dan "Nirvana."

Layar pun ditutup untuk mempersiapkan panggung bagi band terakhir di JRock Evolution 2012 Jakarta, Alice Nine.

Setelah menunggu 30 menit, sang idola pun memasuki panggung satu persatu. Hiroto menatap tajam para penonton sambil menunjuk-nunjuk mereka dan dengan senyum tak lepas dari wajah Tora tak henti berjingkrak-jingrak.

Saat Hiroto, Saga, Tora, dan Shou berjejer membentuk barisan rapat, jeritan yang menggema pun terdengar lebih kencang. Nao yang tidak bisa meninggalkan drumnya sesekali bermain sambil berdiri dan memelintirkan stik drumnya. 

Shou tidak lupa memberi perhatian pada penonton yang berada di sisi kanan dan kiri panggung. Trio Hiroto, Saga, dan Tora pun lincah saling bertukar tempat, sesekali membetot senar sambil bersender pada punggung rekannya.

Gestur acungan jempol dan cium jauh berkali-kali membuat penonton, perempuan maupun laki-laki, menjerit kegirangan.

Para penggemar pria pun cari perhatian dengan meneriakkan nama-nama personel Alice Nine, berharap bisa bertemu mata dengan idola mereka. 

Selain mempersembahkan sepuluh lagu, seperti "Rainbow," "Red Carpet Going On," "Fantasy," "Tsubasa," "Shunhanshuutou" dan "The Beautiful Name," mereka melemparkan pic gitar, pic bas, dan juga stik drum untuk penonton seperti yang dilakukan MUCC dan UNiTE.

Mereka juga mempersembahkan kado yang sangat disukai penonton,  fanservice. 

Mereka berlomba-lomba membuat para penonton menggila dengan aksi penuh keakraban. Shou mengundang jeritan histeris saat mengalunkan tangan ke Saga sambil bernyanyi lalu menyarangkan ciuman di pipi sang basis.

Aksi Hiroto dan Tora yang berduet saling memunggungi dan berakhir dengan Hiroto yang mencium pipi Tora pun membuat penggemar senang, termasuk Ghaida Farisya anggota idol group JKT48 yang menonton JRock Evolution.

Dara penggemar Alice Nine itu mengaku paling suka momen saat anggota Alice Nine mengecup pipi rekannya. 

"Pokoknya sering-sering deh adain JRock Evolution ini," kata Ghaida.

Kaum adam pun terlihat puas dengan konser yang berdurasi sekitar tiga jam itu.  Sandi Saputra (20) yang datang dari Bandung memuji ketiga band tersebut. "Semuanya keren-keren banget. MUCC all out, Alice Nine juga banyak dijeritin cewek-cewek," katanya.

Syifa Nurrohmaningtyas (26) bahagia hingga menangis tersedu-sedu menyaksikan penampilan idolanya. "Gue seneng banget terutama melihat mereka sendiri enjoy banget konser di sini. Gue terharu. Hopefully mereka balik lagi," kata dia sambil mengusap air mata.

Syifa memuji aksi Tatsuro dari MUCC yang tampil maksimal."Tatsuro was a very great performer, everything about him... That was just gorgeous (Tatsuro penampil yang hebat, semua tentang dia hanya indah)," lanjut dia.

Namun yang paling menyentuh hati Syifa adalah Alice Nine, yang menurut dia kali ini tampil lebih bersemangat. Dia menyukai penampilan sang gitaris, Tora, yang enerjik.

"Tora tadi hype banget! Gue belum pernah lihat dia jingkrak-jingkrak sepanjang live kaya tadi. Di live lain memang dia jingkrak-jingkrak, tapi nggak pernah sepanjang waktu kaya tadi," tutur dia berteriak histeris saat melihat idolanya dengan jelas dari baris kelima paling depan. 

"Tora itu paling nggak suka fanservice. Tapi tadi itu apa? Semua ditemplokin! Bahkan dia mau aja dicium Hiroto!" lanjutnya dengan menggebu-gebu.

Perasaan Syifa sama seperti banner bertulisan bahasa Jepang yang tidak henti-henti diacungkan sepanjang konser. Tulisan pada banner itu dalam Bahasa Indonesia berarti "Terima kasih sudah datang ke sini".

source : antaranews